Ekspresi
gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik dalam
bentuk urutan basa pada DNA atau RNA menjadi protein (Moran, 634). Ekspresi
gen memerlukan dua proses yaitu proses transkripsi dan translasi. Pada proses
transkripsi, DNA berfungsi sebagai cetakan dan ditranskripsikan menjadi mRNA.
Sedangkan pada proses translasi mRNA akan diterjemahkan menjadi asam-asam amino
yang menyusun polipeptida atau protein.
Ekspresi gen berperan pada proses
penentuan sifat organisme oleh gen. Suatu sifat yang dimiliki oleh organisme
merupakan dari metabolisme yang terjadi di dalam sel. Enzim merupakan
katalisator yang berperan dalam proses metabolisme. Bila suatu produk
metabolisme sudah mencapai kuantitas yang mencukupi, maka reaksinya harus
dihentikan. Proses pengaturan ini dilakukan dengan cara menghentikan produksi
enzim melalui penghentian ekspresi gen penyandinya. Mekanisme pengaturan ekspresi
gen ini disebut dengan regulasi ekspresi gen.
Regulasi atau pengendalian ekspresi
gen merupakan aspek yang sangat penting bagi jasad hidup. Tanpa sistem
pengendali yang efisien, sel akan kehilangan banyak energi yang akan merugikan
jasad hidup. Dalam sistem molekuler ada banyak sistem pengendali ekspresi gen
yang menentukan kapan suatu gen tertentu diaktifkan dan diekspresikan untuk
menghasilkan suatu produk ekspresi.
Berdasarkan sel penyusunnya regulasi ekspresi gen dapat dikelompokkan
atas regulasi ekspresi gen pada Prokariotik
dan eukariotik. Pada Prokariotik, pengendalian ekspresi gen hanya terjadi pada
aras transkripsi. Sedangkan pada eukariotik pengendalian ekspresi gen terjadi
mulai dari transkripsi sampai pasca translasi. Secara umum regulasi ekspresi
gen dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu : sinyal pengendali ekspresi, aras
pengendali ekspresi dan mekanisme pengendalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar