Sabtu, 15 September 2012

Regulasi Ekspresi Gen


Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik dalam bentuk urutan basa pada DNA atau RNA menjadi protein (Moran, 634). Ekspresi gen memerlukan dua proses yaitu proses transkripsi dan translasi. Pada proses transkripsi, DNA berfungsi sebagai cetakan dan ditranskripsikan menjadi mRNA. Sedangkan pada proses translasi mRNA akan diterjemahkan menjadi asam-asam amino yang menyusun polipeptida atau protein.
            Ekspresi gen berperan pada proses penentuan sifat organisme oleh gen. Suatu sifat yang dimiliki oleh organisme merupakan dari metabolisme yang terjadi di dalam sel. Enzim merupakan katalisator yang berperan dalam proses metabolisme. Bila suatu produk metabolisme sudah mencapai kuantitas yang mencukupi, maka reaksinya harus dihentikan. Proses pengaturan ini dilakukan dengan cara menghentikan produksi enzim melalui penghentian ekspresi gen penyandinya. Mekanisme pengaturan ekspresi gen ini disebut dengan regulasi ekspresi gen.
            Regulasi atau pengendalian ekspresi gen merupakan aspek yang sangat penting bagi jasad hidup. Tanpa sistem pengendali yang efisien, sel akan kehilangan banyak energi yang akan merugikan jasad hidup. Dalam sistem molekuler ada banyak sistem pengendali ekspresi gen yang menentukan kapan suatu gen tertentu diaktifkan dan diekspresikan untuk menghasilkan suatu produk ekspresi.
      Berdasarkan sel penyusunnya regulasi ekspresi gen dapat dikelompokkan atas regulasi ekspresi gen pada  Prokariotik dan eukariotik. Pada Prokariotik, pengendalian ekspresi gen hanya terjadi pada aras transkripsi. Sedangkan pada eukariotik pengendalian ekspresi gen terjadi mulai dari transkripsi sampai pasca translasi. Secara umum regulasi ekspresi gen dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu : sinyal pengendali ekspresi, aras pengendali ekspresi dan mekanisme pengendalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar